Mahkota Binokasih Menghiasi Hari Jadi Bogor: Simbol Budaya yang Hidup Kembali

Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, dipadati ribuan warga pada 21 April 2025 dalam rangka Kirab Panji dan Mahkota Binokasih Sanghyang Pake, sebagai bagian dari perayaan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543. Prosesi kirab yang mengusung pusaka bersejarah Kerajaan Sunda ini menjadi simbol kembalinya Mahkota Binokasih ke tanah Bogor, sekaligus menguatkan kembali identitas budaya Sunda di tengah masyarakat.

Mahkota Binokasih Sanghyang Pake, simbol kejayaan Kerajaan Sunda, hadir di Kirab HJB ke-543 di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong. (sumber foto mahkota)

Dalam rangka memperingati Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543, Pemerintah Kabupaten Bogor menggelar Kirab Panji dan Mahkota Binokasih Sanghyang Pake di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, pada 21 April 2025. Ribuan warga memadati area lapangan untuk menyaksikan prosesi bersejarah ini, yang menjadi simbol kembalinya salah satu pusaka penting Kerajaan Sunda ke bumi Bogor.

Mahkota Binokasih, peninggalan Kerajaan Sunda yang diwariskan kepada Kerajaan Sumedang Larang, diarak secara khidmat dalam kirab yang dimulai dari sejumlah titik di Cibinong menuju Lapangan Tegar Beriman. Prosesi ini melibatkan berbagai tokoh budaya dan kerabat kerajaan, seperti dari Keraton Sumedang Larang dan Kesultanan Banten, memperkuat nilai historis acara ini.

Kirab Panji dan Mahkota bukan hanya sekadar seremoni adat. Kehadiran Mahkota Binokasih menjadi lambang kejayaan masa lalu yang tetap relevan dengan perkembangan budaya hari ini. Panji yang dikirab bersama mahkota juga menjadi simbol kebesaran Pajajaran, kerajaan besar yang mewariskan banyak nilai luhur kepada masyarakat Sunda.

Dalam sambutannya, Bupati Bogor Rudy Susmanto menegaskan bahwa acara ini adalah momentum penting untuk membangkitkan kembali rasa cinta terhadap sejarah dan budaya lokal. Menurutnya, Mahkota Binokasih tidak hanya menyimpan nilai estetika, tetapi juga menyiratkan pesan tentang kasih sayang, kebijaksanaan, dan legitimasi kepemimpinan yang harus terus diwariskan.

Usai prosesi di Cibinong, Mahkota Binokasih melanjutkan perjalanan ke Sumedang untuk mengikuti puncak acara di Bale Agung Srimanganti Keraton Sumedang Larang pada 27 April 2025. Di sana, pusaka ini akan kembali disemayamkan sebagai bagian dari tradisi agung Kerajaan Sumedang Larang.

Kehadiran Mahkota Binokasih dalam rangkaian HJB ke-543 menjadi bukti nyata bahwa warisan budaya tetap hidup dalam ingatan kolektif masyarakat. Antusiasme warga sepanjang jalannya kirab mencerminkan kebanggaan akan akar budaya, sekaligus menjadi pengingat bahwa sejarah adalah bagian penting dari identitas masa depan Kabupaten Bogor.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulang Tahun Kota Bogor Mengenang Warisan Pajajaran dan Sejarahnya

Cuaca Cerah Di Kota Bogor Setelah Diguyur Hujan Deras

Bogor 543 Tahun: Menjaga Warisan, Menyongsong Masa Depan